Menguak Mitos Pesugihan di Gunung Kawi Malang, Bagaimana Asal-usulnya? : Okezone Travel

Berita29 Dilihat

GUNUNG Kawi di Kabupaten Malang, Jawa Timur sering jadi sasaran orang-orang yang melakukan ritual pesugihan untuk mendapatkan kekayaan atau tahta. Mitos pesugihan berembus kencang dari mulut ke mulut sehingga orang terus berdatangan.

Sejarawan asal Malang Suwardono mengungkapkan awal mula Gunung Kawi dilabelkan sebagai lokasi pesugihan karena ada kebiasaan orang-orang berziarah, bertafakur, dan berdoa di sekitar makam yang ada di gunung api tersebut.

Kompleks makam yang sering jadi sasaran peziarah adalah makam Toenggol Manik Djaja Ningrat, Toenggol Wati di Keraton Gunung Kawi, dan makam Eyang Jugo di Pesarean Gunung Kawi.

 BACA JUGA:

“Banyak orang yang akhirnya bertafakur, banyak orang yang menepi. Akhirnya lama-lama kan bisa didatangi banyak orang, ketika orang merasa sukses, akhirnya dibangun,” kata Suwardono kepada MNC Portal Indonesia baru-baru ini.

Dari situlah akhirnya informasi mengenai keberhasil orang-orang yang selesai dari kawasan Gunung Kawi terus menyebar dari mulut ke mulut. Mereka yang berhasil juga kembali ke kawasan Gunung Kawi.

 

“Itu istilahnya bertafakur di sana, merasa berhasil usahanya itu entah dari situ atau karena entah giatnya berusaha, paling nggak kan punya ujar, saya akan kembali,” ucapnya.

Dirinya juga mengaku tak tahu menahu sejak kapan keraton itu dibangun. Tapi ia memprediksi bangunan itu baru dan tidak punya kaitannya dengan sejarah masa Hindu Buddha, karena makam yang ada berarsitektur islam.

 BACA JUGA:

“Keraton juga seperti itu dulunya yang membangun, saya pun juga kaget, dulu nggak ada seperti itu. Ada makam itu dibangun sama orang-orang yang mungkin sukses atau apa, banyak itu sekarang gitu, bukan hanya untuk usaha untuk politik juga banyak,” bebernya.

Baca Juga  Bukan Kecelakaan, Rendy Kjaernett Bongkar Alasan Pertahankan Rumah Tangga Bersama Lady Nayoan kepada Denny Sumargo

“Jadi sudah nggak karu-karuan orang Indonesia itu, sementara kita yang meniti itu betul-betul gimana ya tapi memang maunya ya mau apa. Tapi memang kenyataannya sukses mau apa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Gunung Kawi terdapat dua tempat yang dijadikan wisata religi dan ziarah. Kedua tempat itu yakni Keraton Gunung Kawi dan Pesarean Gunung Kawi, dua wisata ini terdapat makam yang berbeda. Di Pesarean Gunung Kawi terdapat dua makam yakni Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Iman Soedjono.

 Ilustrasi

Sedangkan di Keraton Gunung Kawi konon terlebih dahulu juga terdapat lima makam. Dua makam merupakan tokoh yang konon sepasang suami istri keturunan dari Mpu Sindok dari Kerajaan Kediri.

Kedua makam ini yakni Toenggol Manik Djaja Ningrat dan Toenggol Wati. Sementara tiga makam lainnya yakni makam pengikutnya yakni Eyang Broto, Eyang Djoyo, dan Eyang Hamid.

Warga sekitar kawasan Gunung Kawi sudah membantah adanya mitos pesugihan apalagi yang berujung tumbal tersebut. Hal ini sebagaimana informasi yang beredar di media sosial dan beberapa mitos di masyarakat umum.


Follow Berita Okezone di Google News


(sal)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *