Sejarah Menara Saidah, Gedung Angker di Jakarta : Okezone Megapolitan

Berita25 Dilihat

JAKARTA Menara Saidah merupakan salah satu gedung yang terletak di tengah kota Jakarta, tepatnya di Jalan MT Haryono. Beredar isu bahwa gedung yang sudah lama tidak ditempati ini disebut-sebut angker.

Mengutip arsip pemberitaan Okezone, awalnya Menara Saidah berfungsi sebagai pusat perkantoran dengan nama Menara Drassindo.



Saat awal gedung belum dibangun dimiliki PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Soedibyo. Kemudian, pada 1995, kepemilikan gedung dilelang dan dimenangkan anak kelima keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim, sehingga berpindah tangan kepemilikannya ke anak bungsunya, Fahmi Darmawansyah.

Penamaan Menara Saidah sendiri merujuk pada nama pemiliknya yakni Saidah Abu Bakar Ibrahim. Gedung tersebut dibangun pada 1995 hingga 1997 oleh PT Hutama Karya. Pembangunan Menara Saidah menjadi gedung tinggi pertama yang dibangun kontraktor tersebut. Biaya pembangunan gedung ini mencapai Rp100 miliar pada masa itu. Gedung itu memiliki 24 lantai, 2 basement, dan 2 semi basement.

Seiring waktu, gedung ini resmi ditutup untuk umum pada 2007. Hal itu disebut-sebut lantaran fondasi gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat. Hal ini dianggap membahayakan keselamatan penghuni gedung.

Konstruksi gedung dianggap bermasalah sejak awal. Namun dari pihak pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang bersedia memberikan penjelasan. Hingga akhirnya pada 2012, Menara Saidah oleh pemiliknya diserahkan ke dalam pengawasan kepolisian.

Setiap pagi polisi dari Cawang datang dalam pengawasan masalah keamanan, termasuk kebakaran. Hal itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab polisi.



Follow Berita Okezone di Google News


Pada 2012 hingga sekarang kondisi gedung sudah tidak terawat. Jalan akses masuk dan keluar gedung sudah banyak yang pecah. Kondisinya gelap dan hanya taman depannya yang masih dibersihkan dengan menyewa jasa petugas kebersihan jalan raya.

Baca Juga  Waduh! Harta Para Bos Shopee Ludes Rp24,4 Triliun dalam Semalam, Kok Bisa?

Dulunya, gedung tersebut disewakan dan salah satu penyewanya adalah Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, sekarang namanya menjadi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Kementerian tersebut berkantor di lantai 18.

Kini, Menara Saidah masih berdiri tegak di Ibu Kota dengan kondisi kosong dan terbengkalai. Hal ini menimbulkan kesan mistis terhadap gedung tersebut.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *